Antara keperihan hati yang dalam dan kenyataan yang ada.
...Mungkinkah kau sedang menatap bulan
Bulan sabit yang sedang kupandangi
Mungkinkah kamu menangis
Diatas bintang khayalku...
Bulan sabit yang sedang kupandangi
Mungkinkah kamu menangis
Diatas bintang khayalku...
Apa sih arti sebuah masa depan? Yang belum tau apa yang ada
nantinya, bahagiakah...sedihkah...atau bahkan tidak ada masa depan itu? Terus
buat apa berharap akan masa depan? Kecuali berharap akan kesuksesan.
***
Semakin canggih nya teknologi memang memuaskan kita,namun
seiring berjalan nya waktu pasti akan sampai pada titik jenuh itu. Bicara soal gadget,ada suatu produk baru yang
super smart menjadi suatu kemewahan,ya itu paradigma masyarakat. Kemudian
setelah semuanya merasakan ingin mendapatkan nya,dan pada akhirnya...yaudah.
bosan. Kemudian bicara tentang media sosial yang berawal dari sangat awam
kemudian menjadi populer semua sejuta umat mengoperasikan nya. Yaudah,jenuh.
Apalagi yang mau dicari?
Dengan adanya teknologi memang memudahkan kita,membuat kita
praktis. Namun janganlah kita terlena dengan yang serba praktis itu. Teknologi
adalah diciptakan hanya untuk memudahkan bukan membuat orang jadi berfikir
pendek dan serba malas. Sebagai contoh mesin cuci,secanggih2 nya teknologi
pasti ada kelemahan nya pula. Kita mau mencuci baju yang sangat kotor,apa hanya
dengan mesin cuci akan jadi bersih sih? Ngga. Kita harus mengucek dan
menyikatnya hingga noda itu hilang. Jadi? Ya,sebaik-baiknya kita memanfaat kan
teknologi yang ada. Menurut aku mesin cuci hanya digunakan untuk pakaian yang
noda atau kadar kotornya ringan,dan mesin cuci juga hanya diutamakan pada orang
yang tidak mempunyai cukup waktu untuk mencuci. Ya intinya gunakan teknologi
yang ada dengan sebaiknya,jangan sampai membikin kita ketergantungan dan
menjadi malas.
***
00.00
Meeting disebuah cafe japanese,sore itu menjadi sebuah
ke-hactic-an yang panjang. Kata si penjaga cafe yang juga teman kita,”tadi dion
dateng loh,kayanya nanti malem dia mau main kesini”. Hwaaa....berasa ditipi-tipi
ketika kegembiraan para fans mendengar berita tentang artisnya. Ya walaupun
dion tidak masuk 3 besar ajang pencarian bakat yang bergengsi itu,dia tetap
namanya menjadi artis,artis dari pwt. Adzan pun berkumandang,kita kembali ke
persinggahan sementara (baca:hos) sebelum menyatroni cafe itu lagi. Ya,malam
itu menjadi hactic ketika adanya salah sms. Temenku menerima sms tentang dion
yang dateng ke cafe itu. Kita semua seisi hos panik,deg-degan,panas
dingin,nervous,... dan pada akhirnya kita mengetahui bahwa itu adalah sms
tertunda. Hufed! Namun kita tetap menyatroni cafe itu. Dan ternyata si idol tak tau datang atau ngga. Disitu
hanyalah ada acara musik disertai rebana,haha entah apa sesungguhnya acara itu.
Tanpa ambil pusing,kita makan di cafe tersebut. Menikmati pemandangan dari
atas,sambil masih berharap ada si idol. Begitu romantis rasanya. Ngobrol
sana-sini...karena jiwa jurnalis kita begitu kuat,tidak dapat berita tentang
doi kita harus mencari berita lain. Drrrrtt....Aha!!! terbayang lagu party rock
anthem. Ya,kebetulan sekarang sabtu malam dimana hari mereka latihan. Lalu
selesai menyantap java ramen itu,kita meluncur menyatroni mereka. Disebuah
pusat kerumunan orang dan rekreasi (baca:tamkot). Mata kita jelalatan mencari
orang yang sukanya lari ditempat,ngga ketemu-ketemu. Dan ngga begitu lama,aku
melihatnya dipojok cafe,ceileh. Kami mendekati mereka secara perlahan tapi
bingung. Dengan muka tebal dia,kita menghampiri mereka,ngajak ngobrol,nge
gosip,main bekel. Sumpah anaknya gokil-gokil segokil mukanya. Satu jam bersama
SFDP judulnya. Hwaaa....pengalaman pertamaku yang begitu berkesan. Memberanikan
diri untuk menyapa orang lain,berkomunikasi dan pada akhirnya menjadi
link,apalagi mereka asik. Semakin membangkitkan hasrat jurnalisku.
***
Dia terlalu buruk buat aku... Dia terlalu buruk buat aku...
!